Jumat, 24 Juni 2011

Strategi Jitu Mengasuh Remaja

Perilaku remaja tak mudah ditebak. Kadang menyenangkan, lucu, dan kreatif, tetapi bisa juga menjadi keras kepala atau bersikap semau hati. Maka orangtua perlu berpikiran terbuka dalam mengasuh remaja.
Kunci utama menghadapi perilaku remaja adalah tidak terus-menerus mengontrolnya.Orangtua tetap perlu tegas, tetapi juga memahami kehidupan remaja.

Menjadi remaja adalah saatnya bereksperimen, merancang tujuan, sekaligus juga membutuhkan pembatasan. Peran orangtua adalah memfasilitasi anak agar proses belajar ini berjalan optimal. Seperti memandu anak menemukan minat dan tujuan mereka.

Setiap anak memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda satu dengan lainnya. Karena itu, orangtua perlu menerapkan pola asuh yang cerdas dengan melihat kebutuhan anak.
Mengajarkan anak fokus pada proses dan usaha keras, bukan kepada hasil akhirnya, akan membantu anak meraih sukses.

Memberikan motivasi . Tetapkan rencana jangka pendek dan dampingi remaja untuk mencapainya. Berikan penghargaan saat anak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Kemampuan anak untuk meraih tujuan jangka panjang akan terasah dengan latihan mewujudkan pencapaian jangka pendek. Remaja akan tertekan, merasa gagal, bahkan depresi ketika dipaksa mencapai tujuan jangka panjang yang pada akhirnya tak mampu diselesaikan dengan baik.

Mengajarkan anak membuat keputusan. Hubungan orangtua dan remaja akan tercipta harmonis dengan adanya keterbukaan. Tentu saja melalui beberapa strategi, seperti memfasilitasi proses belajar, mengenalkan etos kerja, dan memotivasi anak. Selain itu, pahamilah bahwa remaja cenderung keras kepala. Berikan kebebasan kepada remaja untuk mengeksplorasi dirinya, termasuk membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Tentu dengan tetap mendampinginya agar anak tetap berada di jalur yang positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar