Jumat, 24 Juni 2011

Seks Bebas Mengancam Masa Depan Remaja

Pertumbuhan budaya seks dikalangan remaja khususnya pelajar di Indonesia pada kurun 2010 berpotensi meningkatkan jumlah penderita AIDS. Hal ini, tentu saja dapat mengancam masa depan remaja. Bedasarkan data Kementerian Kesehatan, pada 2010 di Indonesia ada 21.770 kasus AIDS positif dan 47.157 kasus HIV positif dengan persentase pengidap usia 20-29 tahun (48,1 persen) dan usia 30-39 tahun (30,9 persen) kasusu penularan HIV/AIDS terbanyak ada dikalangan heteroseksual (49,3 persen) dan IDU atau jarum suntik (40,4 persen).
Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarif baru-baru ini menjelaskan karena seks bebas ini juga membuat tingkat kehamilan di luar nikah meningkat. Menurut Sugiri Syarif baru-baru ini menjelaskan karena seks bebas ini juga membuat tingkat kehamilan di luar nikah meningkat. Menurut Sugiri, rata-rata terdapat 17 persen kehamilan di luar nikah yang terjadi tipa tahun akibat seks bebas.
Bersadarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi kehilangan keperawanan dan melakukan hubungan seks pranikah. Di Sultra, hasil penelitian pada 2007, 20 persen remaja terutama di kalangan pelajar telah melakukan hubungan seks sebelum menikah. Rentang usia remaja yang pernah melakukan hubungan seks di luar nikah antara 13-18 tahun. Kenapa mereka melakukan seks bebas karena mereka tidak tahu bahwa melakukan seks bebas akan menimbulkan kehamilan. Dan kehamilan bagi sebagian generasi muda, itu adalah kehamilan yang tidak diinginkan dan remaja bisa melakukan aborsi. Maka untuk mengatasi hal itu,ada langkah-langkah pencegahan. Salah satunya adalah BKKBN bekerja sama dengan PKK membentuk pusat-pusat informasi dan konseling di daerah-daerah sehingga mereka yang muda dapat konsultasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar