Jumat, 24 Juni 2011

Sex, remaja dan aborsi

Sex pada remaja dan aborsi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kedua - duanya berjalan dan meningkat seiring perkembangan zaman. Kemajuan teknologi membuat informasi masuk ke negara kita yang tercinta tanpa ada filtering atau saringan yang baik terhadap informasi. Dilihat dari segi informasi yang ada diinternet, pemerintah telah menutup situs - situs yang berbau pornografis, tetapi masih banyak lagi situs - situs underground pornografis yang tidak tersentuh.

Angka aborsi di kalangan remaja di Indonesia sebagaimana yang dilaporkan oleh sebuah media terbitan tanah air mencapai 5 juta kasus pertahun, ini merupakan sebuah jumlah fantastis bagi ukuran dunia sekalipun. Dan angka kematian akibat aborsi di tanah air kita yang tercinta ini mencapai 11 %, ini merupakan angka yang terdata, diperkirakan sampai 20 % kematian akibat aborsi di seluruh Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang menentang pelegalan aborsi.
Di Indonesia aborsi dianggap ilegal karena sama saja dengan melakukan tindak kejahatan penghilangan nyawa terhadap manusia kecuali untuk menyelamatkan nyawa sang ibu. Negara kita juga melarang bagi siswa/i yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan menengah untuk menikah. Kebijakan inilah yang mendorong terjadinya praktek aborsi, siswi yang hamil akan dikeluarkan dari sekolah dan dilarang untuk melanjutkan studynya, selain oleh karena tekanan orang tua, masyarakat dan lingku-ngan. Karena itulah aborsi menjadi pilihan terbaik dari yang terburuk yang bisa diambil oleh seorang remaja yang hamil di luar nikah.

Memang mencegah lebih baik daripada mengobati. . Kesalahan mereka tidak bisa dilepaskan dari kesalahan kita juga, baik sebagai orang tua, pendidik maupun komponen masyarakat lainnya. Oleh karena itulah perlu dicarikan sebuah solusi yang tepat dalam menangani masalah ini.

Memberi pengetahuan mengenai beresikonya melakukan seks pra nikah atau sex bebas adalah salah satu metode paling tepat untuk menurunkan resiko kehamilan di luar nikah. Pendidikan ini dimaksudkan agar remaja dapat dengan sadar mengetahui resiko - resiko apa saja yang dihadapinya jika melakukan sex diluar nikah. Hal ini akan memberikan penyadaran bagi remaja akan bahayanya sex diluar nikah. Akan tetapi budaya sex tabu menempatkan kalangan remaja seperti anak kecil yang dipandang dan dianggap tidak perlu tau masalah sex.

Sumber: http://id.shvoong.com/lifestyle/dating/2114215-sex-remaja-dan-aborsi/#ixzz1QB54E3lQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar