Selasa, 30 November 2010

MENGHADAPI MASA PUBERTAS KAUM REMAJA

Tingkat kerawanan masa remaja memang sudah sedemikian mengkhawatirkan. Apabila gejala seperti ini tidak mendapat penanganan yang serius, maka hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas generasi kita di tahun-tahun mendatang. Sejak berabad-abad silam Islam telah memberikan paket solusi yang tepat, namun sayangnya hal ini banyak dilupakan orang, termasuk oleh kaum muslim itu sendiri.

Masa remaja adalah masa transisi yang penuh gejolak. Pada masa ini mulai terjadi perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik, organ-organ tubuh tertentu, seperti organ reproduksi atau organ seksual dan jaringan syaraf mulai berfungsi. Sedangkan secara psikis, mulai mengalami perkembangan emosional dengan ditandai adanya kecenderungan terhadap lawan jenis, adanya keinginan untuk memiliki teman khusus yang disukai, dan mulai melepaskan diri dari kendali orang tua, dll.

Oleh karena itu, masa ini merupakan fase terpenting dalam kehidupan manusia. Dorongan-dorongan seksual mulai muncul. Apabila tidak diarahkan secara tepat, maka dorongan-dorongan itu akan dapat menjerumuskan para remaja. Apalagi sekarang faktor lingkungan sangat merangsang munculnya penyimpangan seksual (zina). Acara-acara di televisi, tabloid, majalah, internet dan media-media lainnya dapat merangsang untuk mencoba dan menyalurkannya pada hal-hal yang haram.

Masa remaja ini juga sering disebut sebagai masa pubertas yang merupakan salah satu fase pertumbuhan yang dialami seseorang. Masa ini berjalan sekitar delapan atau sepuluh tahun, yakni pada masa antara usia 11 sampai 21 tahun.

Secara individu masa pubertas berbeda antara seorang laki-laki dan perempuan. Dari segi usia, laki-laki menjalani masa ini mulai usia 13 sampai 15 tahun. Sedangkan perempuan mulai mengalami masa iji pada usia 11 sampai 13 tahun. Iklim di suatu daerah pun memberikan pengaruh signifikan. Di daerah beriklim panas, masa pubertas relatif lebih cepat dialami dibanding di daerah dingin atau sedang.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa ini , disertai dengan gejala-gejala khusus dalam tingkah laku yang menuntut perhatian dan pengawasan. Pada saat ini, mulai muncul misteri-misteri yang mengundang kebingungan dan kegelisahan.

Jika dorongan-dorongan ini tidak disalurkan akan menimbulkan tekanan jiwa akan lahir kekecewaan. Lebih berbahaya lagi,jika pada masa ini tidak disertai dengan bimbingan agama, maka akibatnya adalah sikap kebencian terhadap agama, sikap takut dan akhirnya menghindari nilai-nilai agama. Pergaulan bebas lebih mereka sukai daripada menahan dan mengendalikan hawa nafsu di bawah lindungan agama.