Sabtu, 04 Desember 2010

SEKS BEBAS DIKALANGAN REMAJA

Orangtua mana yang tak bergidik mengetahui data tentang perilaku seks bebas remaja Indonesia masa kini dibawah ini. Seks bebas sungguh telah menjadi hal biasa! Bagaimana cara menangkalnya? Penelitian di pelbagai negara menemukan bahwa anak remaja akan terhindar dari keterlibatan dengan seks bebas, jika mereka dapat membicarakan masalah seks dengan orang tuan. Artinya, orang tua harus menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anaknya! Telah siapkah kita, para orangtua menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anak kita? Bagaimana meluweskan lidah kita agar tak kelu ketika harus bicara saru dengan anak-anak kita?
Tingkat perilaku seksual dengan berganti pasangan pada kalangan remaja di Indonesia ternyata setiap tahun meningkat. Dokter ahli penyakit kulit dan kelamin dr Arie Muhandari mengaku, jumlah pasien usia remaja sekitar pelajar SMP dan SMA yang datang untuk berkonsultasi kepadanya terus bertambah.

"Saya sehari-hari sekarang ini tidak jarang mendapatkan kasus yang ternyata kalau ditanya karena usianya masih 14-15 ternyata memang masih pelajar SMP-SMA yang sudah datang dengan keluhan yang mengarah kepada seksual dan ternyata memang mereka mempunyai perilaku seks yang kadang-kadang memang hanya dengan satu pasangan, kadang-kandang memang bebas," jelas dr Arie dalam sebuah kesempatan.

Menurut dr Arie, para pelajar cenderung tidak mendapatkan bekal pengetahuan yang kuat dari orang tua untuk membentengi dirinya.

"Mungkin justru pengetahuan yang salah karena kok pengetahuan yang benar dia tahu benteng, tapi justru karena maraknya. Dia lihat ada contoh seperti itu, kita tidak berbuat apapun, dia ikut jadi tererosi jadi punya keinginan yang sama, juga hati-hati karena tadi mungkin banyak video atau internet barangkali, dampak negatif dari internet yang memudahkan seseorang untuk dapat informasi," urainya.

Dr Arie khawatir hubungan intim dengan berganti-ganti pasangan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit kulit hingga berujung pada kematian. Penyakit kulit kelamin bisa ditularkan dengan cepat dan mengancam keselamatan jiwa. Bahaya terburuk, bukan hanya kematian tetapi juga kemandulan atau kasus kehamilan dengan sejumlah masalah.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar